Jumat, 22 Juni 2012

Cerita rakyat dari Sulawesi Tenggara Kendari

Nini dan Putri Ikan.
Di sebuah pedesaan bawah laut tinggallah Nini seekor ikan kecil berwarna biru bersama keluarganya. Karena masih kecil Nini dilarang ibunya untuk keluar rumah. Keseharian Nini adalah bermain-main di sekitar rumahnya. Padahal Nini ingin sekali berenang keluar dari rumah seperti ikan lainnya yang bebas berenang kemanapun mereka inginkan. Pada suatu hari ketika Nini sendirian di rumah datanglah ikan-ikan kecil lainnya. Mereka sangat cantik dan berwarna-warni, ada si kuning bergaris-garis putih, keemasan, dan biru seperti dirinya. Nini senang sekali.

Ikan-ikan kecil itu mendatangi Nini dan mengajaknya bermain di luar rumah, mulanya Nini keberatan sebab takut dimarahi ibunya. Namun ketiga teman Nini terus membujuknya dan mengatakan bahwa pemandangan laut lainnya amat menarik, mereka juga berjanji akan menjaga Nini. Setelah berfikir akhirnya Nini ikut bersama teman-temannya bermain di luar rumah.
Nini sangat terkesan dengan pemandangan di permukaan laut, dia melihat kapal yang besar dan ombak laut yang bergulung-gulung. Nini berenang mengitari kapal besar tersebut, karena terlalu senang Nini lupa pada pesan ibunya agar jangan pergi jauh. Tanpa terasa hari sudah beranjak senja, Nini yang tersadar kebingungan karena ditinggal sendiri oleh teman-temannya. Dia tidak tahu jalan pulang. Ketika itulah terdengar suara lembut dari arah belakang. Ternyata dibelakang Nini ada seekor putri ikan yang cantik.

Putri ikan melihat Nini kebingungan. Dihadapan putri ikan Nini mengatakan bahwa dirinya tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Putri ikan yang merasa kasihan akhirnya berjanji akan menolong Nini kembali ke rumah. Ketika itu putri ikan selalu melihat ke arah kapal besar yang sedang berhenti. Nini merasa heran lalu bertanya kenapa putri ikan selalu memandang ke arah kapal itu. Tiba-tiba wajah putri ikan menjadi muram, dia lalu mengatakan bahwa dirinya dulu adalah seorang putri yang cantik.

Putri cantik itu bernama Kanaya. Namun, karena ulah seorang nenek sihir Putri Kanaya di sihir menjadi manusia setengah ikan. Putri Kanaya mempunyai seorang kakak yang bernama Miruni. Miruni merasa iri dengan Putri Kanaya karena pangeran tampan yang lebih memilih putri Kanaya dibanding Miruni. Karena rasa iri tersebut, Miruni mencari seorang nenek sihir untuk mengubah Kanaya menjadi manusia setengah ikan. Putri Kanaya hanya akan sembuh jika dirinya bertemu dengan pangeran dan menikah dengannya.

Nini yang mendengar cerita itu merasa kasihan lalu berniat ingin menolong Kanaya. Nini berenang mendekati kapal besar dan melompat ke atas kapal. Dirinya jatuh tepat di kaki pangeran tampan yang mencintai Kanaya. Nini lalu menjelaskan kepada pangeran bahwa dirinya adalah teman Kanaya, putri yang telah disihir menjadi manusia setengah ikan. Nini juga menjelaskan bahwa sihir itu akan hilang jika pangeran bersedia menikah dengan putri Kanya.

Pangeran yang mendengar penjelasan itu merasa senang karena dapat bertemu kembali dengan Kanaya. Dia lalu membawa Nini menuruni kapal dan pindah ke sampan kecil untuk menemui Kanaya di lautan. Nini kemudian di lepaskan ke dalam air dan membawa pangeran bertemu dengan Kanaya. Setelah bertemu pangeran berjanji akan menikah dengan Kanaya. Saat itulah dengan perlahan-lahan Kanaya berubah menjadi manusia. Ekornya berubah menjadi sepasang kaki yang cantik.

Putri Kanaya tidak melupakan janjinya kepada Nini, dengan bantuan seekor ikan teman Kanaya, Nini dibawa pulang menuju rumahnya. Putri Kanaya menikah dan hidup di pinggir pantai bersama pangeran. Nini dan teman-temannya sering datang mengunjungi mereka yang telah hidup bahagia.

Cerita Rakyat dari Sulawesi Tenggara tentang Nini dan Putri Ikan adalah cerita rakyat yang menceritakan Nini seekor anak ikan yang tidak mengindahkan perintah orang tuanya. Sedangkan Putri Ikan dikutuk oleh penyihir. Untungnya kedua ikan itu dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar